Alhamdulillaah. Setelah melalui delapan hari jatuh bangun berlatih komunikasi produktif dengan fokus Bersuara ramah tanpa nada tinggi, hari ini terasa semakin mudah bagi Saya menjalankannya. Cerita menarik hari ini Saya banyak bercengkrama dengan anak pertama Saya, saya perbanyak frekuensi peluk dan cium serta banyak bermain bersamanya.
Hal sedih yang bisa menjadi hikmah adalah saat anak Saya terjatuh terpeleset karena licinnya paving block. Walopun panik dan merasa sedih, Saya bisa dengan sangat tenang membantunya berdiri, membersihkan tubuhnya dari tanah. Tidak ada teriakan kepanikan atau mengalihkan dengan kalimat "Tuh kaan apa Bunda bilang...".
Saya memeluknya, Saya katakan Saya memahami rasa sakitnya dan menyarankan supaya kelak sebaiknya tidak berlarian ketika paving block nya sedang berlumut. Alhamdulillaah dengan cara berkomunikasi seperti ini anak juga lebih tenang dan tangisnya cepat mereda.
Semakin enteng rasanya menahan teriakan dan nada tinggi. Hal yang mengejutkan juga baik suami, mama Saya dan kedua adik Saya yang sedang tinggal bersama di rumah kami pun jadi ikut mencontoh. Betul ya, seorang Ibu itu memang harus menjadi role model bagi keluarga. Hanya dengan latihan sederhana seperti ini namun dampaknya besar.
No comments:
Post a Comment