Friday, February 10, 2017

8. Jembatan Keledai to Clear and Clarify



Suami saya merupakan tipe pendengar apabila dijelaskan suatu perkara, harus diulang dua tiga kali. Apalagi jika hal tersebut merupakan suatu hal yang harus diingat. Paling sering adalah peristiwa ketika saya mengingatkan tempat makan yang pernah kami kunjungi sebelumnya. Seperti malam ini saya mengajaknya makan di tempat makan yang menjual seafood yang kami datangi minggu lalu.
Kali ini, saya praktekkan dua hal:

1.       Katakan yang kita inginkan, bukan yang tidak kita inginkan,

Ayah                     : Makan apa ya Bund?
Bunda                   : Bunda kepingin makan lele
Ayah                     : Yang dimana ya? Itu mau?? (menunjuk suatu tempat)
Bunda                   : Engga, Bunda pingin yang di tempat seafood yang pernah kita makan disana di
Kalimulya sana (saya juga sambil menunjukkan arah)

2.       2 C, Clear and Clarify
Ayah                     : Yang dimana ya?
Bunda                   : Itu Lho yang kita pernah makan malam-malam yang ke arah sana
Ayah                     : Yang mana sih?
Bunda                   : Yang tenda
Ayah                     : Iya tenda yang mana

Suami masih belum ingat, saya mulai mencari teknik penjelasan lain yang bisa memancing memori

Bunda                   : Yang ada seafoodnya, yang kita makan cumi, kangkung…
Ayah                      : Oooohhh…yay a ya yaaa…OK!!

So, hal simple, begitulah suami saya, kelemahannya pada mengingat tempat. Hampir setiap mengajak mengingat  tempat yang pernah didatangi, harus menggunakan minimal tiga jembatan keledai, agar ingat. Dengan cara begini saya tidak perlu marah karena suami lupa, saya hanya perlu membuat strategi baru untuk mengubah jembatan keledai saya agar jelas.

#harikedelapan
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

No comments:

Post a Comment