Tema Materi Bunda sayang yang
ketiga adalah melatih kecerdasan anak. Dalam materi disebutkan bahwa jenis
kecerdasan sangat beragam. Mulai dari kecerdasan kognitif, kecerdasan bahasa,
kecerdasan body-kinestetik, kecerdasan emosi dan lainnya. Dalam tantangan tugas
materi ketiga ini sesuai dengan hasil observasi saya terhadap Naren, maka saya
merancang untuk membuat projek terkait bidang kecerdasan berikut:
- Kecerdasan Bahasa, didasari oleh pengamatan satu bulan terakhir, di usianya yang tiga tahun lima bulan ini Naren memperlhatkan sebuah kepintaran baru yaitu dapat berkomunikasi dengan Bahasa Inggris. Hal ini sebagai akibat positif Naren rutin menonton tayangan televise dengan pengantar bahasa Inggris. Tidak hanya vocabulary yang bertambah, namun Naren dapat mengucapkan kalimat sederhana, seperti: “Thank you Bunda”, “Oh No..” “Please…” dan Naren sangat memahami apabila diajak berbicara Bahasa Inggris, hanya pasif namun dapat menjawab jika ditanya. Untuk mengoptimalkan hal ini, Saya membuat project dengan judul “Happy Guessing Games”. Happy Guessing Games dipilih sebab ini akan dilakukan saat saya pulang dari kerja sebelum Naren tidur. Tanpa membutuhkan alat peraga atau media yang rumit, mengingat waktu bonding yang singkat, saya juga bisa melatih sambil menyusui adiknya.
- Kecerdasan Kinestetik Body, didasari oleh pengamatan bahwa Naren sangat kinestetik. Kesehariannya sangat aktif. Seluruh benda di rumah baik mainan maupun benda lain dirumah menjadi sarana eksplorasinya. Memanjat, melompat, berlari menjadi kegemarannya. Koordinasi dan keseimbangan tubuh sangat pandai. Kekuatan mengangkat benda sangat kuat. Dengan energi yang meluap seperti ini perlu diasah dan diarahkan pada proses fisik yang membangkitkan minatnya.. Mengenai kecerdasan ini akan saya namakan “Jelajahi Embun”
Kecerdasan Kognitif, saya memerlukan untuk melatih Naren pada bidang kecerdasan ini sebab Naren ada poin kurang pada proses pengenalan warna dan bentuk geometri. Untuk seusianya Naren masih tertinggal khusus untuk hal ini. Projek ini akan saya namakan “Matchy Matchy”
JANUARI
|
||||||
Senin
|
Selasa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jum'at
|
Sabtu
|
Minggu
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|||
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
|
19
|
20
|
21
|
Keterangan Jadwal Warna
|
||||||
Bahasa
|
||||||
Kinestetik
|
||||||
Kognitif
|
||||||
Hari pertama praktek tantangan saya mulai dengan Games “Happy
Guessing Games”
Kondisinya, saya sudah siap setelah mandi, lalu naren saya
ajak bermain di kamar, saya mulai dengan memeluk dan menciumnya, lalu mengobrol
tentang kegiatannya hari itu. Begini kira-kira percakapan kami:
Bunda : “Naren, let
us playing guessing… if the sound jeg jeg jegjeg jeg jeg jegjeg (saya menirukan
suara kereta api)…What was it?”
Naren : “Train!” lalu
tetiba Naren menuju ke ruang tamu mengambil mainan kereta-keretaan “Choo chooo…”
Bunda : “Yeeeaaa,,, that’s right…, once again, if the sound
bmmmmmmmm” (saya menirukan suara mobil)
Naren : “Bajay!”,
lalu kembali ia ke ruang tamu mengambil mainan bajay bajay nya
Saya kaget campur ingin ketawa, mungkin cara saya menirukan
bunyinya tidak mirip
Bunda: “Let us guess again ya Naren, if the sound is Whuuuuuuuzzzzzz
(dengan saya peragakan telapak tangan yang membentuk pesawat sedang take off)
Naren: “mmmm…pesawaaattt”
Demikian, jika diperhatikan, Naren sudah paham secara makna,
namun belum sepenuhnya dapat mengucapkan kata berbahasa Inggrisnya untuk
berbicara aktif. Namun Naren sudah dapat mengerti apa yang saya tanya. Walau
mungkin juga terbantu dengan saya simulasi dengan menirukan suara kendaraan
yang saya tanyakan. Namun secara konsep ia paham. Alhamdulillah.
Pelajaran yang diambil dalam latihan ini, bahwa kecerdasan
bahasa itu walaupun sebagian besar bisa dilatih namun komponen unsur kecerdasan
memang tidak bisa dipungkiri ada dorongan bakat. Jika sudah nampak minatnya
maka akan dengan lancar belajarnya setahap demi setahap.
Saya setuju, bahasa Ibu harus disempurnakan pada usia
balita, namun jika anak kita memiliki potensi dan dia enjoy dengan sendirinya,
dan tidak mengganggu komunikasi bahasa ibunya maka mari kita fasilitasi anak
kita untuk itu.
No comments:
Post a Comment